BERIKABARNEWS l – Perusahaan kecerdasan buatan xAI milik Elon Musk menggugat mantan insinyurnya, Xuechen Li, atas dugaan pencurian rahasia dagang terkait pengembangan chatbot Grok. Gugatan ini resmi diajukan pada Kamis (29/8) di pengadilan federal California, Amerika Serikat.
Dalam gugatannya, xAI menuduh Li membawa informasi sensitif yang disebut sebagai “teknologi kecerdasan buatan terdepan dengan fitur lebih unggul dari ChatGPT” sebelum ia bergabung dengan OpenAI pada awal Agustus 2025. Meski demikian, OpenAI tidak disebut sebagai pihak tergugat.
Persaingan Ketat Industri AI
Kasus ini menyoroti persaingan ketat antara perusahaan AI global, terutama antara xAI dan OpenAI. Musk, yang juga salah satu pendiri OpenAI, sebelumnya telah menggugat perusahaan tersebut beserta CEO Sam Altman atas dugaan penyimpangan misi awal. Pada April 2025, OpenAI menggugat balik Musk dengan tuduhan pelecehan.
Selain itu, pada Senin (25/8), xAI juga melayangkan gugatan terpisah terhadap OpenAI dan Apple di Texas terkait dugaan monopoli pasar chatbot AI di perangkat Apple.
Baca Juga : Nvidia Catat Rekor Pendapatan, Saham Tetap Anjlok karena Kekhawatiran Pasar AI
Dugaan Aksi Curi Rahasia Dagang
Berdasarkan berkas pengadilan, Li mulai bekerja di xAI pada 2024 dan terlibat dalam pengembangan chatbot Grok. Namun, setelah menerima tawaran dari OpenAI pada Juli 2025, ia diduga membawa data internal perusahaan dan menjual saham xAI senilai USD7 juta.
xAI menegaskan data tersebut berpotensi memperkuat ChatGPT dengan fitur lebih inovatif dan imajinatif. Perusahaan juga mengklaim Li telah mengakui tindakannya pada pertemuan 14 Agustus, meski kemudian ditemukan lebih banyak data yang tidak diungkapkan.
Tuntutan Ganti Rugi
Melalui gugatan ini, xAI meminta pengadilan memberikan kompensasi finansial dalam jumlah besar serta melarang Li untuk bekerja di OpenAI.
Hingga berita ini diterbitkan, Li, pihak OpenAI, maupun kuasa hukum xAI belum memberikan tanggapan resmi.
Tentang xAI dan Grok
xAI didirikan Elon Musk pada Juli 2023 dengan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan generasi baru yang lebih aman, transparan, dan bermanfaat bagi manusia.
Produk unggulannya, chatbot Grok, dirancang sebagai pesaing langsung ChatGPT dan terintegrasi dengan platform media sosial X (Twitter). Dengan berbagai inovasi, Grok digadang menjadi salah satu pemain utama dalam persaingan AI global. *
Sumber : Reuters.com