BERIKABARNEWS | GUANGDONG – Badai dahsyat melanda wilayah selatan Tiongkok pada Senin (21/7/2025), sehari setelah Topan Wipha menghantam Hong Kong dan menyebabkan kerusakan parah. Hujan deras yang mengguyur provinsi Guangdong memicu peringatan banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang dari otoritas cuaca setempat.
Kota-kota seperti Yangjiang, Zhanjiang, dan Maoming menjadi wilayah yang paling terdampak setelah sistem badai memasuki daratan pada Minggu malam.
Topan Wipha sebelumnya telah menumbangkan pohon, merusak scaffolding, menunda sejumlah penerbangan, dan memaksa hampir 280 warga Hong Kong mengungsi ke tempat penampungan.
BACA JUGA : https://berikabarnews.com/rusia-serang-kyiv-lewat-426-drone-dan-rudal-satu-tewas-banyak-bangunan-rusak/
Dikutip dari Reuters, menurut Badan Meteorologi Nasional Tiongkok, Wipha telah melemah menjadi badai tropis saat mendarat di daratan, namun dampaknya masih signifikan.
Pihak berwenang memperkirakan badai akan terus bergerak melintasi pantai Guangdong menuju barat daya, dengan potensi menguat kembali saat memasuki Teluk Tonkin pada Senin pagi, dan diprediksi akan menghantam Vietnam bagian utara pada Selasa.
Wilayah pesisir lain seperti Guangxi, Hainan, dan Fujian juga diperkirakan akan mengalami hujan deras dan angin kencang hingga Selasa pagi, dengan risiko tinggi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Sebagai catatan, Topan Wipha pertama kali dikenal sebagai badai besar yang melanda Jepang pada Oktober 2013. Kala itu, topan ini mencapai kecepatan angin 165 km/jam sebelum melemah saat berinteraksi dengan sistem cuaca lainnya di Samudra Pasifik. Kini, Wipha kembali mencatatkan namanya dalam daftar topan aktif yang berdampak besar di wilayah Asia Timur. *