BERIKABARNEWS | KINABALU – Strategi Ekonomi Biru yang diusung Pemerintah Negara Bagian Sabah, Malaysia, menunjukkan hasil menjanjikan. Ketua Menteri Sabah, Hajiji Noor, menyebut sektor ini mampu menghasilkan 491.000 ton hasil laut seperti ikan dan udang setiap tahun, dengan nilai mencapai MYR3,25 miliar.
Dalam pidato yang dibacakan oleh Menteri Keuangan Sabah, Masidi Manjun, pada ajang International Business Review (IBR) ASEAN Awards, Hajiji menjelaskan bahwa panen hasil laut merupakan satu dari 14 komponen utama Ekonomi Biru yang terus dieksplorasi.
“Ekonomi Biru bukan hanya tentang penangkapan ikan di laut dalam, tetapi mencakup potensi besar lainnya seperti energi laut terbarukan, karbon biru, pariwisata kelautan, transportasi laut, dan bioteknologi kelautan,” jelasnya.
Proyek Energi Laut Skala Dunia Didorong di Sabah
Dilansir dari Bernama, Salah satu proyek unggulan yang disorot adalah Konversi Energi Termal Laut (OTEC), yang memanfaatkan perbedaan suhu laut untuk menghasilkan listrik. Hajiji mengatakan bahwa pembangkit OTEC dirancang membentang di sepanjang 500 kilometer garis pantai Sabah, dan ke depannya diperkirakan akan menghasilkan 20.000 MW energi hijau.
“Ini akan menjadi game changer, tidak hanya untuk Sabah, tapi juga untuk kawasan Asia Tenggara,” ujar Hajiji.
Pengembangan Kawasan Industri Ekonomi Biru
Untuk mendukung pertumbuhan sektor ini, pemerintah telah menetapkan Kawasan Industri Ekonomi Biru di Kudat, serta dua kawasan lainnya di Kota Belud dan Beaufort. Ketiganya dipilih karena lokasi strategis dan potensinya dalam menarik investasi.
Dalam hal investasi, sejak September 2020, Sabah telah menarik MYR17,41 miliar dari 73 perusahaan domestik dan asing di sektor manufaktur. Dari jumlah tersebut, 52 perusahaan telah beroperasi secara aktif dengan total investasi MYR7,8 miliar, menciptakan 3.636 lapangan kerja.
Selain itu, antara tahun 2022 hingga 2024, Sabah menerima proposal investasi baru senilai MYR42,3 miliar, dengan potensi penciptaan 32.996 lapangan kerja.
Kerja Sama Strategis dengan Petronas dan Proyek Energi 2040
Dalam sektor minyak dan gas, Hajiji menegaskan pentingnya kerja sama komersial dengan Petronas, yang memberikan Sabah hak partisipasi sebesar:
50% ekuitas di ladang minyak dan gas Samarang
25% ekuitas di fasilitas Samur
25% saham dalam proyek ZLNG (gas alam cair terapung) senilai USD3,1 miliar di Sipitang
Guna mendukung pertumbuhan jangka panjang, pemerintah negara bagian telah meluncurkan Peta Jalan dan Rencana Induk Energi Sabah 2040, yang menargetkan produksi tambahan 700MW listrik dalam 1–2 tahun ke depan.
Tak hanya itu, untuk mengatasi krisis air, pemerintah mengalokasikan MYR679,85 juta pada 2024, serta mempercepat pembangunan proyek PLTA Ulu Padas sebagai bagian dari solusi jangka panjang. (moes)