BERIKABARNEWS l SABAH — Kepala Menteri Sabah, Datuk Seri Hajiji Noor, menegaskan bahwa seluruh pihak harus menyingkirkan perbedaan politik demi membantu masyarakat yang terdampak banjir lumpur dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sabah.
Ia menekankan, isu politik seperti wacana pembubaran Majelis Negara Bagian Sabah maupun pemilu negara bagian tidak boleh mengalahkan prioritas utama, yaitu kesejahteraan rakyat.
“Saya tidak ingin memikirkan pembubaran, tidak sekarang. Yang penting adalah memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Politik jangan sampai menghalangi kita untuk membantu,” ujar Hajiji, Rabu (17/9/2025).
Hajiji Noor Kunjungi Keluarga Korban Longsor
Sebelumnya, Hajiji menyempatkan diri mengunjungi Kampung Mook, lokasi longsor yang merenggut nyawa Emily Johnny (38) dan putranya Xarell Myre Aristothle (11).
Dalam kunjungan itu, Hajiji tampak terharu hingga beberapa kali menyeka air mata saat mendengar langsung cerita pilu dari keluarga korban.
Baca Juga : Sarawak Perluas Pasokan Listrik ke Indonesia
Bantuan Tunai untuk Korban Banjir dan Longsor
Pemerintah Negara Bagian Sabah bersama pemerintah federal telah menyalurkan berbagai bantuan, antara lain:
MYR1.000 (Rp3,9 juta) untuk korban banjir yang mengungsi (Bantuan Wang Ihsan/BWI)
MYR10.000 (Rp39,2 juta) untuk keluarga korban meninggal dunia
MYR30.000 (Rp118 juta) untuk perbaikan rumah yang hancur akibat longsor
“Yayasan Sabah juga ikut menyalurkan bantuan. Kami harap ini bisa meringankan beban korban,” kata Hajiji.
Update Terbaru Korban Bencana Sabah
Menurut Komite Penanggulangan Bencana Sabah, jumlah korban banjir hingga Rabu (17/9/2025) pagi tercatat 2.897 orang dari 813 keluarga di 107 desa, meningkat dari 2.813 orang (752 keluarga) pada hari sebelumnya.
Sementara itu, total korban meninggal akibat tanah longsor di Sabah sejak Jumat lalu telah mencapai 13 jiwa.
Hajiji memastikan pemerintah negara bagian dan federal terus berkoordinasi untuk mempercepat pemulihan kehidupan serta mata pencaharian masyarakat pascabencana. (ing)
Sumber : Bernama.com