BERIKABARNEWS l BOGOR – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri bidang perekonomian serta instansi terkait di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025).
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dalam keterangan resmi BPMI Setpres menyampaikan bahwa rapat ini membahas isu-isu strategis di sektor pertanian, energi, dan infrastruktur dengan pendekatan terintegrasi.
Fokus Pertanian: Singkong, Ubi Kayu, dan Tapioka
Di sektor pertanian, pemerintah akan segera menetapkan kebijakan khusus terkait komoditas ubi kayu, singkong, dan tapioka. Kebijakan tersebut melibatkan pemerintah daerah, pelaku industri, sekaligus memperhatikan kesejahteraan petani.
Baca Juga : Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Cuti Bersama Tahun 2026
Energi Bersih untuk Desa
Isu energi juga menjadi sorotan utama Presiden Prabowo. Pembahasan difokuskan pada mekanisme impor etanol, pemanfaatan molase atau tetes tebu, serta penyediaan listrik pedesaan berbasis tenaga surya.
Presiden secara khusus memerintahkan PT Danantara untuk menyiapkan prototipe listrik tenaga surya pedesaan yang ditargetkan dapat beroperasi dalam 3–5 bulan mendatang. Inisiatif ini menandai langkah nyata pemerintah mendorong inovasi energi bersih dan kemandirian energi di wilayah pedesaan.
Infrastruktur: Giant Sea Wall untuk Pantura
Selain itu, agenda pembangunan infrastruktur besar juga dibahas. Salah satunya rencana pembangunan giant sea wall di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa. Proyek ini akan berdampak langsung pada sekitar 50 juta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir.
“Pembangunan giant sea wall menjadi komitmen pemerintah melindungi wilayah pesisir dari dampak perubahan iklim sekaligus meningkatkan ketahanan infrastruktur nasional,” jelas Teddy. *
Sumber : Infopublik.id