BERIKABARNEWS l HOI AN – Setelah diterjang banjir besar yang melanda wilayah tengah Vietnam, Kota Kuno Hoi An kembali menggeliat. Wisatawan domestik dan mancanegara mulai berdatangan ke kawasan yang menjadi situs Warisan Dunia UNESCO tersebut. Penduduk bersama pengelola destinasi pariwisata kini bahu-membahu membersihkan lumpur dan puing demi menyambut pembukaan penuh menjelang musim liburan puncak.
Banjir bersejarah yang terjadi pekan lalu menenggelamkan jalanan berhias lentera serta rumah-rumah kayu berusia ratusan tahun di Hoi An. Akibatnya, ratusan usaha pariwisata sempat tutup sementara, dengan kerugian mencapai ratusan juta dong bagi para pelaku usaha kecil.
Menurut laporan resmi, banjir di wilayah tengah Vietnam menewaskan sedikitnya 35 orang dan menyebabkan lima orang masih hilang.
Ekonomi Hoi An Mulai Pulih
Pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi Hoi An, menyumbang sekitar dua pertiga dari total pendapatan regional tahun lalu. Data pemerintah mencatat, lebih dari 4,4 juta wisatawan berkunjung ke Hoi An pada 2024, termasuk 3,6 juta wisatawan internasional.
Sejak Sabtu (2/11), suasana di sekitar sungai dan kawasan bersejarah mulai hidup kembali. Wisatawan terlihat menikmati keindahan arsitektur kuno dan budaya lokal. Meski begitu, sebagian besar hotel, toko lentera, dan restoran masih menjalani proses pembersihan besar-besaran agar dapat beroperasi normal.
Di wilayah tetangga, Thua Thien Hue, destinasi wisata utama seperti benteng ikonik Hue juga telah dibuka kembali sejak Jumat (1/11).
Baca Juga : Penikaman Massal di Kereta Inggris, Dua Tersangka Ditangkap
Waspada Banjir Susulan
Meski sektor pariwisata mulai pulih, pemerintah tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir susulan.
Badan Penanggulangan Bencana Vietnam memperkirakan hujan lebat masih akan mengguyur dalam beberapa hari mendatang, berpotensi meningkatkan permukaan sungai dan menyebabkan banjir lanjutan.
Bencana ini juga menyebabkan lebih dari 16.000 rumah dan 5.300 hektare lahan pertanian terendam, serta 75.000 warga mengalami gangguan pasokan listrik. Sebagai negara yang rawan badai, Vietnam kerap menghadapi kerusakan besar selama musim hujan yang berlangsung dari Juni hingga Oktober setiap tahunnya. *
Sumber :
Reuters
