BERIKABARNEWS l JAKARTA – Sejalan dengan moto OECD “Better Policies for Better Lives”, Pemerintah Indonesia terus mendorong transformasi struktural menuju visi Indonesia Emas 2045 melalui RPJPN 2025–2045.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta upaya pemberantasan korupsi menjadi prioritas utama. Hal ini disampaikannya dalam The 12th ADB-OECD Anti-Corruption Initiative for Asia and The Pacific (ACI) Regional Conference, Selasa (23/9/2025).
“Korupsi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga mengikis kepercayaan publik dan menghambat pembangunan. Pemerintah berkomitmen memperkuat integritas, transparansi, serta iklim investasi yang sehat,” ujar Airlangga.
Baca Juga : Indonesia dan Uni Eropa Resmi Teken IEU-CEPA, Dorong Ekspor dan Investasi
Reformasi Perizinan dan Transparansi
Airlangga menyebut salah satu langkah nyata adalah penerbitan PP No. 28 Tahun 2025 yang mencabut PP No. 5 Tahun 2021. Aturan baru ini memperkuat Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, memberikan kepastian hukum lebih kuat, serta regulasi yang lebih transparan.
Selain itu, Indonesia juga mengajukan diri bergabung dalam OECD Convention on Combating Bribery sebagai bagian dari komitmen internasional memperkuat tata kelola dan integritas publik.
IEU-CEPA Buka Peluang Investasi Besar
Di sisi lain, Indonesia dan Uni Eropa memperkuat kemitraan ekonomi melalui Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Penandatanganan dan pengumuman substansial IEU-CEPA dilakukan di Bali, Selasa (23/9/2025), dihadiri pejabat tinggi kedua belah pihak serta pelaku usaha.
Airlangga menekankan bahwa perjanjian ini akan membuka peluang investasi, memperkuat perdagangan, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Eropa.
“Lebih dari 98% tarif akan dihapuskan, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diproyeksikan naik hampir 60%, dan lapangan kerja baru akan tercipta,” jelasnya.
Dorong Ekonomi Digital
Kesepakatan IEU-CEPA juga mencakup penguatan sektor digital. Ekonomi digital Indonesia yang telah mencapai USD150 miliar pada 2025 diproyeksikan tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan dengan dukungan infrastruktur digital, pusat data, serta teknologi satelit orbit rendah (LEO) untuk memperluas akses internet.
Airlangga menutup pernyataannya dengan ajakan kepada dunia usaha dari Indonesia dan Uni Eropa untuk memanfaatkan peluang IEU-CEPA sebagai aksi nyata mendorong pertumbuhan inklusif, ketahanan, dan kesejahteraan bersama. *
Ekon.go.id