BERIKABARNEWS l SABAH – Situasi banjir di Sabah berangsur membaik dengan hanya dua posko pengungsian sementara (PPS) yang masih aktif di distrik Penampang dan Papar.
Komite Penanggulangan Bencana Negara (JPBN) Sabah pada Senin (22/9/2025) mencatat sebanyak 90 orang dari 22 keluarga masih bertahan di posko. Dari jumlah tersebut, delapan orang berasal dari Papar akibat banjir, sementara 82 orang lainnya terdampak tanah longsor di Penampang.
“Hanya dua desa yang masih terdampak, masing-masing satu di Papar dan Penampang,” demikian keterangan resmi JPBN Sabah.
Korban Jiwa Akibat Banjir dan Longsor
Hingga saat ini, bencana tanah longsor di Sabah telah menewaskan 13 orang, sedangkan satu korban meninggal akibat banjir. Pemerintah daerah menegaskan pemantauan terus dilakukan guna mencegah risiko lanjutan dan memastikan keselamatan warga.
Baca Juga : Banjir Thailand 2025: 13 Provinsi Terendam, 66 Ribu Rumah Tangga Terdampak
Kondisi Banjir di Sarawak
Di Sarawak, JPBN melaporkan masih ada 16 orang dari lima keluarga yang mengungsi di PPS Dewan Suarah Marudi, Miri.
Data Portal Informasi Publik Banjir Departemen Irigasi dan Drainase menunjukkan ketinggian air di Stasiun Long Teru pada Senin pagi tercatat 8,47 meter, turun dari 8,69 meter pada Minggu malam. Meski ada penurunan, level air masih di atas batas bahaya 8 meter.
Tren penurunan juga terjadi di Stasiun Marudi dengan ketinggian air 3,92 meter, turun dari 4,12 meter sehari sebelumnya. Namun, kondisi itu masih melebihi level bahaya 3,25 meter.
Pemerintah Terus Pantau Situasi
Pemerintah daerah di Sabah dan Sarawak menyatakan akan terus memantau perkembangan banjir dan tanah longsor. Berbagai langkah antisipasi disiapkan untuk memastikan keselamatan warga yang masih terdampak bencana. (ing)
Bernama.com