BERIKABARNEWS l – Dolar AS sempat menyentuh level tertinggi dalam 9,5 bulan terhadap Yen Jepang sebelum sedikit melemah pada Selasa (18/11/2025). Dolar juga melemah tipis terhadap Euro. Pergerakan ini dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap kondisi fiskal Jepang serta penantian investor pada rilis data ekonomi AS yang akan menjadi sinyal arah kebijakan The Fed.
Indeks Dolar bertahan di posisi 99.52, sementara pasar saham global melemah terutama di sektor teknologi.
Investor menunggu laporan pekerjaan September yang tertunda akibat penutupan pemerintahan AS. Data ini dianggap krusial untuk menentukan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Probabilitas pemotongan 25 basis poin bulan depan tercatat sekitar 50% menurut CME FedWatch.
Baca Juga : Pasar Saham AS Melemah, Investor Menanti Rilis Data Ekonomi Usai Shutdown Pemerintah
Yen tetap melemah meski Bank of Japan memberi sinyal kenaikan suku bunga. Tekanan muncul dari dorongan Perdana Menteri Sanae Takaichi agar BoJ mendukung stimulus besar pemerintah.
Barclays menaikkan target USD/JPY ke 158.8, memprediksi kebijakan fiskal agresif akan menekan Yen lebih jauh.
Kurva imbal hasil obligasi Jepang juga semakin curam, dengan yield tenor 20 tahun mencapai level tertinggi dalam 26 tahun. *
Sumber :
Reuters
