BERIKABARNEWS l – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga/BKKBN), Wihaji, menegaskan bahwa Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) menjadi motor penggerak paling signifikan dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan dalam peringatan satu tahun peluncuran Genting di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wihaji menyampaikan apresiasi kepada 301.000 orang tua asuh yang ia sebut sebagai “malaikat-malaikat baru” karena telah membantu menyelamatkan lebih dari 1,5 juta keluarga di seluruh Indonesia.
Menurutnya, Genting mampu menutup celah birokrasi dalam penyaluran bantuan karena gerakan kemanusiaan ini memungkinkan dukungan langsung diberikan kepada penerima manfaat tanpa terhambat regulasi.
Dampak Satu Tahun Genting
Selama setahun berjalan, Genting menunjukkan dampak besar melalui kolaborasi pentaheliks yang melibatkan BUMN, sektor swasta, komunitas, hingga TNI. Total bantuan yang dihimpun mencapai Rp291 miliar dan seluruh penyalurannya dilakukan secara langsung untuk mempercepat distribusi serta menghindari potensi gratifikasi.
Sepanjang program ini berlangsung, sebanyak 1,3 juta warga telah menerima edukasi kesehatan dan gizi, sementara 223.000 anak dan keluarga mendapatkan bantuan pemenuhan gizi, terutama di wilayah terpencil.
Gerakan ini juga memperluas intervensi ke bidang sanitasi melalui penyediaan jamban sehat, pembangunan air bersih, serta rumah layak huni, termasuk sumur bor bersama TNI di Papua dan NTT.
Wihaji mengingatkan bahwa prevalensi stunting nasional masih berada pada angka 19,84 persen dengan 8,6 juta Keluarga Berisiko Stunting (KRS). Ia menekankan bahwa stunting tidak hanya dipengaruhi oleh asupan gizi, tetapi juga oleh faktor sanitasi, akses air bersih, serta tingginya angka pernikahan dini.
Ia mencontohkan bahwa anak yang lahir dari pernikahan usia 15–16 tahun berpotensi mengalami stunting hampir 99,9 persen meski mendapatkan gizi yang baik, sehingga pencegahan harus digerakkan sejak hulu.
Wihaji menambahkan bahwa sekitar 80 persen kasus stunting bersifat permanen, sehingga peran orang tua asuh sangat penting untuk menyelamatkan generasi masa depan.
Baca Juga : PP Tunas Berlaku, Pemerintah Matangkan Pembatasan Media Sosial untuk Anak
Di luar Gerakan Genting, pemerintah tetap melakukan intervensi melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga hari ini, sebanyak 3,2 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD mendapat bantuan harian MBG yang disalurkan oleh 42.000 Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Menurut Wihaji, Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang memberikan bantuan gizi harian secara langsung kepada ibu hamil. Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak untuk turun ke lapangan menyelesaikan persoalan secara nyata, bukan hanya menggelar seminar. *
Sumber :
InfoPublik.id
