BERIKABARNEWS l SABAH – Sebuah keluarga di Kampung Sarapung, Penampang, Malaysia, berhasil selamat dari terjangan banjir lumpur dahsyat yang melanda kawasan tersebut pada Kamis (11/9/2025). Peristiwa ini terjadi setelah bukit di belakang rumah mereka runtuh, membawa lumpur, batu, dan pepohonan.
Oliver Golingai (44), seorang pegawai negeri sipil, menceritakan detik-detik saat ia harus menggendong balitanya sementara ketiga anak lainnya berlari bergandengan tangan menyelamatkan diri.
“Saya sedang menonton televisi bersama anak-anak, lalu mendengar pipa pecah. Saat dicek, air sungai sudah keruh dan pohon mulai tumbang. Saya langsung minta anak-anak mengambil dokumen penting. Tiba-tiba air lumpur masuk ke garasi, saya pun menggendong balita saya dan berteriak pada anak-anak untuk lari ke rumah orang tua,” ujar Oliver.
Saat mereka berlari menuruni bukit, longsoran besar menghantam rumah mereka hingga tertimbun lumpur dan puing-puing. Keesokan harinya, Oliver mendapati separuh rumahnya terkubur lumpur dan sisanya dipenuhi air bercampur material longsor.
“Saya rasa tidak ada yang bisa diselamatkan. Ekskavator pun dibutuhkan untuk membersihkan puing-puing,” tambahnya.
Baca Juga : Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 18 Pelajar di Rakhine
Korban Jiwa dan Dampak Longsor
Selain rumah Oliver, sejumlah rumah lain di Kampung Sarapung juga mengalami kerusakan. Satu rumah dilaporkan hancur parah dengan dua orang dikhawatirkan tertimbun. Seorang wanita mengalami luka ringan, sementara seorang pria lanjut usia berusia 97 tahun ditemukan meninggal dunia sehari kemudian.
Longsor ini merupakan bagian dari puluhan insiden serupa di Sabah dalam sepekan terakhir akibat curah hujan tinggi dan badai petir. Penampang, Beaufort, dan Tawau menjadi wilayah paling terdampak. Menurut laporan Departemen Pertahanan Sipil Malaysia, sedikitnya 437 orang dari 128 rumah tangga terpaksa mengungsi di 23 desa hingga Sabtu pagi.
Respons Pejabat dan Evakuasi Korban
Pasca kejadian, sejumlah tokoh politik Sabah turun langsung ke lokasi. Presiden Parti Warisan Sabah, Mohd Shafie Apdal, beserta timnya mengunjungi keluarga korban pada Sabtu (13/9/2025). Selain itu, Kepala Divisi Moyog Parti Gagasan Rakyat Sabah, Datuk Ceasar Mandela Malakun, serta anggota DPRD Kapayan dari Partai Aksi Demokratik, Jannie Lasimbang, juga hadir membantu proses evakuasi.
Bencana banjir lumpur ini menjadi pengingat tingginya kerentanan Sabah terhadap hujan ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Pemerintah daerah pun diminta memperkuat sistem mitigasi serta dukungan bagi warga terdampak. (ing)
Sumber : Thestar.com.my