BERIKABARNEWS l JAKARTA – Indonesia dan Turki menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kerja sama komprehensif di sektor industri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Hal ini menjadi poin utama dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir, Sabtu (20/9), di sela 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival di Istanbul.
“Indonesia akan segera menyusun roadmap kerja sama industri Indonesia–Turki sebagai panduan strategis untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang di berbagai sektor,” ujar Menperin Agus dalam keterangan resmi, Minggu (21/9).
Investasi Strategis Perusahaan Turki
Kerja sama Indonesia–Turki menunjukkan hasil konkret dalam dua tahun terakhir. Sejumlah perusahaan besar Turki menyatakan minat berinvestasi di Indonesia, di antaranya:
- Sanko Holding – telah memulai investasi budidaya tuna di Biak, Papua, dengan potensi pengembangan ke hilirisasi dan energi terbarukan.
- Kordsa (Sabanci Holding) – mengembangkan riset material komposit di Bogor untuk ekspor, termasuk produk airbag dan penguat struktur bangunan.
- Arcelik (KOC Holding) – produsen peralatan rumah tangga terbesar kedua dunia yang sudah memproduksi mesin cuci di Indonesia bersama mitra lokal, dengan rencana ekspansi ke lemari es dan pendingin udara, menjadikan Indonesia sebagai basis produksi baru di Asia.
Baca Juga : Mahasiswa MMTC Yogyakarta Tampilkan Inovasi di GameTech Exhibition 2025
Penguatan Melalui Forum Strategis
Kerja sama bilateral semakin kokoh setelah pertemuan High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) pada Februari 2025, bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki.
Pertemuan tersebut menghasilkan 12 nota kesepahaman antar-pemerintah di sektor industri pertahanan, energi, kesehatan, pendidikan, perdagangan, hingga perindustrian.
Selain itu, terdapat 10 kesepakatan bisnis strategis, di antaranya:
- Kerja sama Pertamina Hulu Energi dengan TPAO di sektor migas,
- Pembangunan frigat kelas Istanbul oleh PT PAL Indonesia bersama TAIS Shipyard,
- Joint venture pendirian fasilitas produksi drone tempur dengan Baykar dan Roketsan.
Fokus pada Sektor Masa Depan
Pada April 2025, Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Turki dengan fokus investasi pada baterai kendaraan listrik, energi terbarukan, industri pertahanan, dan tekstil kelas atas. Kunjungan ini juga menghasilkan kesepakatan produksi vaksin, serta pengembangan drone, misil, dan teknologi komunikasi militer.
Dari sisi bisnis, Asia Pacific Rayon meneken kontrak ekspor serat viscose bernilai jutaan dolar dengan mitra Turki.
Menyusul itu, pada Juni 2025 akan digelar 1st Joint Committee Meeting untuk membahas pengembangan SDM industri, kerja sama techno park, produksi baterai dan kendaraan listrik, serta forum investasi.
“Momentum ini menandai babak baru hubungan strategis Indonesia–Turki, di mana sektor industri menjadi salah satu pilar utama kolaborasi,” tegas Menperin Agus. *
Kemenperin.go.id
