BERIKABARNEWS l – Bintang sepak bola Mesir Mohamed Salah mengkritik sikap bungkam UEFA terkait kematian mantan pemain tim nasional Palestina, Suleiman al-Obaid, yang dijuluki Pele Palestina. Al-Obaid tewas pada Rabu lalu akibat serangan Israel di Gaza saat menunggu bantuan kemanusiaan.
Salah menyampaikan protesnya pada Sabtu, menanggapi unggahan UEFA yang hanya menulis pesan perpisahan:
“Selamat jalan Suleiman al-Obaid, ‘Pele Palestina’. Seorang talenta yang memberi harapan bagi banyak anak, bahkan di masa-masa tergelap sekalipun,” namun tanpa menyebutkan penyebab kematiannya.
“Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana, di mana, dan mengapa ia meninggal?” tulis Salah, menegaskan kritiknya terhadap UEFA yang dinilai mengabaikan konteks tragedi tersebut.
Tragedi di Tengah Genosida di Gaza
Menurut data pejabat Palestina, lebih dari 800 atlet telah tewas sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023. Dunia olahraga Palestina terus terpukul akibat pemboman, kelaparan, dan runtuhnya infrastruktur.
Al-Obaid menjadi salah satu korban terbaru. Ia meninggal saat menunggu bantuan kemanusiaan dalam skema distribusi yang dikritik banyak pihak sebagai “jebakan maut” karena kerap disertai serangan.
Laporan PBB menyebut, sejak 27 Mei sedikitnya 1.373 warga Palestina tewas saat mencari makanan dalam skema tersebut, sementara Israel terus membatasi akses kelompok bantuan internasional ke Gaza.
BACA JUGA : https://berikabarnews.com/ceo-intel-lip-bu-tan-tanggapi-desakan-mundur-dari-donald-trump/
Kehilangan Besar bagi Sepak Bola Palestina
Asosiasi Sepak Bola Palestina dalam pernyataannya mengungkapkan:
“Mantan pemain tim nasional Suleiman al-Obaid gugur dalam serangan oleh pasukan pendudukan saat menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.”
Suleiman al-Obaid, 41 tahun, lahir di Gaza dan merupakan ayah dari lima anak. Ia dikenal sebagai salah satu bintang paling bersinar dalam sejarah sepak bola Palestina, bermain di 24 laga resmi tim nasional dan mencetak dua gol. (ing)
Sumber : Afp.com