BERIKABARNEWS l KUALA LUMPUR – Kabar membanggakan datang dari Negeri Jiran. Paspor Malaysia resmi menempati peringkat ketiga dunia dalam Passport Index 2025, sebuah pemeringkatan global yang menilai kekuatan paspor berdasarkan jumlah negara yang dapat diakses tanpa visa.
Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) melalui unggahan resmi di media sosial menyebut pencapaian ini sebagai bukti pengakuan internasional terhadap tingkat keamanan dan keandalan dokumen perjalanan Malaysia.
Menurut JIM, capaian ini juga mencerminkan meningkatnya kepercayaan global terhadap sistem imigrasi dan diplomasi Malaysia.
“Pencapaian ini menunjukkan kepercayaan dunia terhadap paspor Malaysia yang diakui aman, modern, dan berintegritas tinggi,” tulis JIM dalam pernyataannya.
Akses Bebas Visa ke 174 Negara
Prestasi ini memberi manfaat nyata bagi warga Malaysia. Berdasarkan data terbaru Passport Index 2025, pemegang paspor Malaysia kini dapat menikmati perjalanan bebas visa ke 174 negara di seluruh dunia.
Kemudahan tersebut menempatkan Malaysia sejajar dengan sejumlah negara maju yang memiliki tingkat mobilitas global tinggi.
Dalam daftar resmi www.passportindex.org, Uni Emirat Arab (UAE) menduduki peringkat pertama, diikuti Singapura dan Spanyol di posisi kedua, sementara Malaysia berada di posisi ketiga bersama beberapa negara lain.
Baca Juga : Konsul RI di Kuching Perkuat Hubungan Indonesia–Sarawak, Bahas Konektivitas dan Ekonomi Lintas Batas
Sejajar dengan Negara-Negara Eropa
Malaysia berbagi posisi ketiga dengan 15 negara lain, sebagian besar berasal dari Eropa seperti Jerman, Prancis, Italia, Belgia, Denmark, Finlandia, Portugal, Swiss, Austria, Norwegia, Irlandia, dan Yunani, serta Korea Selatan.
Kehadiran Malaysia di antara negara-negara tersebut memperkuat citra positifnya di dunia internasional. Selain mencerminkan kekuatan diplomatik, hal ini juga menjadi indikasi tingginya keamanan dokumen dan kredibilitas Malaysia dalam tata kelola perjalanan lintas negara.
“Kekuatan paspor bukan sekadar simbol mobilitas, tetapi juga cermin reputasi dan stabilitas sebuah negara,” tulis JIM menutup pernyataannya. *
Sumber :
Bernama.com
