BERIKABARNEWS l SINGKAWANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang bersama Perum Bulog Cabang Singkawang resmi meluncurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pakan Jagung (SPHS) atau Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Kegiatan peluncuran digelar di Gudang Bulog Jalan Alianyang, Selasa (21/10/2025), sebagai langkah strategis untuk menekan defisit pasokan pakan unggas yang masih terjadi di wilayah tersebut.
Peluncuran program ditandai dengan pelepasan armada truk pengangkut pakan oleh Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie. Dalam program ini, Singkawang mendapat alokasi 233,4 ton jagung pakan dari PT Bulog yang akan disalurkan kepada enam peternak unggas yang memenuhi kriteria penerima.
“Penyaluran hari ini merupakan pemenuhan atas kekurangan pakan yang dibutuhkan oleh peternak kita,” ujar Tjhai Chui Mie.
Singkawang Jadi Sentra Peternakan Unggas Terbesar di Kalbar
Dengan populasi ternak unggas mencapai 2,8 juta ekor, Singkawang menjadi wilayah dengan jumlah peternakan unggas terbesar di Kalimantan Barat. Namun demikian, daerah ini masih menghadapi kekurangan pasokan pakan sekitar 3.000 ton per bulan.
“Sekitar 70 persen peternak unggas Kalbar ada di Singkawang, dan kebutuhan jagung untuk pakan masih defisit,” kata Wali Kota.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkot Singkawang telah memulai program penanaman jagung lokal dengan membuka lahan baru seluas 50 hektar di Singkawang Timur. Langkah ini diharapkan dapat mendukung kemandirian pangan daerah, terutama dalam penyediaan bahan baku pakan unggas.
“Kami mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur dengan menanam jagung. Apalagi Bulog sudah menjamin harga jual jagung tetap stabil,” tambahnya.
Baca Juga : Pembangunan Trotoar Teuku Umar Pontianak Dilanjutkan hingga HOS Cokroaminoto
Harga Jagung Subsidi Tekan Biaya Produksi Peternak
Distribusi jagung pakan dalam program SPHS dilakukan oleh PT Pinsar Indonesia dengan harga maksimal Rp5.500 per kilogram bagi peternak.
Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp6.500 per kilogram, sehingga mampu menekan biaya produksi sekaligus menjaga kestabilan harga hasil peternakan.
Pemimpin Wilayah Bulog Kalbar, Rasiwan, menegaskan bahwa program SPHS bertujuan menjaga stabilitas harga dan keberlanjutan pasokan bagi peternak.
“Kami ingin memastikan peternak bisa terus berproduksi dengan pakan jagung harga subsidi. Selisih harga Rp1.000 per kilogram ini juga diharapkan bisa menekan harga daging dan telur di pasar,” ujarnya.
Dengan peluncuran program SPHS ini, pemerintah berharap Singkawang menjadi daerah yang lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pakan unggas dan mampu menekan fluktuasi harga pangan di tingkat konsumen. *
MC Singkawang