BERIKABARNEWS l JAKARTA – Presiden RI ke-6 sekaligus pendiri SBY Art Community, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan bahwa seni adalah bahasa universal yang menyatukan. Pesan itu ia sampaikan saat membuka pameran seni “Art for Peace and a Better Future” di ASHTA District 8, SCBD Jakarta, Sabtu (6/9/2025).
“Hadirnya pameran ini adalah bentuk kepedulian seniman terhadap kehidupan, baik di Indonesia maupun dunia. Seniman ingin menjadi bagian dari solusi, karena kita semua mencintai kedamaian,” ujar SBY.
Pameran Terbuka untuk Publik
Pameran dibuka untuk umum mulai 7 September hingga 5 Oktober 2025 di Spac8, Ashta District 8 Jakarta. Sebanyak 31 karya seni rupa ditampilkan, mengusung tema perdamaian, kelestarian lingkungan, serta harapan lintas generasi.
Kolaborasi Seniman dan Akademisi
SBY Art Community berdiri dengan tiga pilar utama: resolusi konflik, kemanusiaan, dan pelestarian lingkungan. Dalam pameran ini, empat institusi seni ternama—FSRD ISI Yogyakarta, FSRD ISI Surakarta, FSRD ITB, dan FSRD IKJ—berkolaborasi dengan lima pelukis independen, termasuk SBY sendiri.
Sorotan utama pameran adalah lukisan kolaboratif berukuran 2,5 x 7 meter berjudul “Destruction Ruins, Peace Paints”. Karya monumental ini merupakan adaptasi dari video musik Save Our World, yang menyerukan kepedulian global terhadap bumi dan solidaritas manusia.
Selain itu, delapan lukisan pribadi karya SBY juga dipamerkan, menampilkan refleksi tentang kedamaian, kemanusiaan, dan cinta tanah air.
Baca Juga : Kemenperin Fokus Hilirisasi, Ekspor, dan Industri Hijau dalam Pembangunan Industri 2026
Dukungan Pemerintah dan Tokoh Seni
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyebut pameran ini sebagai momentum kolaborasi seni yang kuat.
“Pameran ini bukan hanya soal estetika, tapi juga penguatan nilai ekonomi kreatif dari seni lukis yang penuh inovasi,” ujarnya.
Ketua Koordinator SBY Art Community, Ediwan Prabowo, menambahkan bahwa pameran digelar di ruang publik agar seni lebih dekat dengan masyarakat.
“Setiap karya membawa pesan empati, kehidupan, dan harapan. Seni bukan hanya untuk dilihat, tapi juga dirasakan,” tegasnya.
Pameran ini dikuratori oleh dua kurator nasional, Suwarno Wisetrotomo dan Rizki Akhmad Zaelani. Selain pameran karya, pengunjung juga dapat mengikuti Artist Talk dan Art Workshop untuk memahami proses kreatif para seniman.
Kehadiran Tokoh Nasional
Acara pembukaan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, antara lain Agus Harimurti Yudhoyono, Fadli Zon, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, Edhie Baskoro Yudhoyono, serta berbagai pejabat dan seniman. *
Sumber : Ekraf.go.id