TikTok dan YouTube Jadi Penentu, Meta Bungkam Gugatan Antitrust FTC

Meta Platforms menang gugatan antitrust FTC di Amerika Serikat. (unsplash.com/@farhat099)

BERIKABARNEWS l – Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, resmi memenangkan gugatan antitrust yang diajukan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait akuisisi Instagram dan WhatsApp. Dalam putusan pada Selasa (18/11/2025), hakim federal menyatakan Meta tidak memegang monopoli di pasar media sosial, sehingga upaya Federal Trade Commission (FTC) untuk membatalkan akuisisi tersebut tidak dapat dilanjutkan.

Putusan ini menjadi kemenangan besar pertama bagi perusahaan Big Tech setelah bertahun-tahun menghadapi tekanan hukum antitrust sejak era Presiden Donald Trump.

Kekalahan ini sekaligus menjadi pukulan besar bagi FTC, yang berupaya memaksa Meta merestrukturisasi atau melepas Instagram dan WhatsApp dengan tuduhan menghilangkan persaingan.

Saham Meta sempat pulih setelah keputusan diumumkan, meski masih turun tipis kurang dari 1% pada perdagangan sore.

Dalam pernyataannya, Meta menyambut baik putusan tersebut.

“Produk kami bermanfaat bagi masyarakat dan bisnis serta mewakili inovasi dan pertumbuhan ekonomi Amerika. Kami berharap dapat terus bermitra dengan pemerintah dan berinvestasi di Amerika,” ujar juru bicara Meta.

Baca Juga : Kalah di Pengadilan Berlin, Google Didenda Ratusan Juta Euro oleh Idealo

Hakim Distrik AS James Boasberg menilai FTC gagal membaca perubahan besar dalam lanskap media sosial. Ia menerima argumen Meta bahwa persaingan kini tidak hanya melibatkan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, tetapi juga platform lain seperti TikTok, YouTube, dan layanan pesan milik Apple.

Boasberg menegaskan bahwa FTC keliru mengecualikan TikTok dan YouTube dari definisi pasar yang mereka gunakan untuk menilai dominasi Meta.

“Lanskap media sosial telah berubah drastis dalam lima tahun terakhir. Bahkan jika YouTube dikeluarkan, kehadiran TikTok saja sudah cukup untuk mematahkan argumen FTC,” tegasnya.

Kasus ini merupakan bagian dari upaya penegakan antitrust yang lebih luas terhadap perusahaan teknologi besar di AS.

Pemerintah juga tengah menggugat Google terkait praktik monopoli mesin pencari, sementara Apple menghadapi tuntutan serupa atas ekosistem aplikasinya. *

 

Sumber :

Reuters

OpenAI dan Thrive Holdings Resmi Bermitra, Fokus Otomatisasi Industri Tradisional

BERIKABARNEWS l – OpenAI, perusahaan di balik pengembangan...

OpenAI dan Thrive Holdings resmi menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat transformasi AI di industri tradisional. (unsplash.com/@siva_photography)

Amazon dan Google Luncurkan Layanan Multicloud Networking untuk Cegah Outage Global

BERIKABARNEWS l – Amazon dan Google resmi memperkenalkan...

Ilustrasi - Kerja sama Amazon dan Google dalam peluncuran layanan multicloud networking global.

Rover Perseverance Temukan Aktivitas Listrik di Atmosfer Mars

BERIKABARNEWS l – Rover Perseverance yang menjelajahi Kawah...

Ilustrasi - Perseverance rekam fenomena mini-lightning di Mars, ungkap aktivitas listrik atmosfer. (unsplash.com/@nuvaproductions)

Alphabet Hampir Sentuh Valuasi 4 Triliun Dolar Berkat Reli AI, Saham Google Pecah Rekor

BERIKABARNEWS l – Alphabet, perusahaan induk Google, berada...

Saham Alphabet dan Google yang mendekati valuasi 4 triliun dolar. (unsplash.com/@dyno8426)

Amazon Digugat di Prancis Terkait Izin Frekuensi Satelit Project Kuiper

BERIKABARNEWS l – Ambisi Amazon untuk menghadirkan layanan...

Serikat pekerja Prancis menggugat izin frekuensi satelit Amazon Project Kuiper yang disetujui regulator Arcep. (unsplash.com/@bryanangelo)

Nokia Fokus Jaringan AI, Siapkan Investasi Rp64 Triliun di Amerika Serikat

BERIKABARNEWS l – Perusahaan produsen peralatan telekomunikasi asal...

CEO Nokia Justin Hotard mengumumkan investasi Rp64 triliun untuk pengembangan jaringan AI dan produksi perangkat telekomunikasi di Amerika Serikat. (unsplash.com/@pawel_czerwinski)

berita terkini