BERIKABARNEWS l – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keputusan Inggris, Kanada, dan Australia yang secara resmi mengakui Negara Palestina. Menurutnya, langkah tersebut justru memberi keuntungan bagi kelompok teroris.
Dalam pernyataannya pada Minggu (22/9/2025), Netanyahu menegaskan bahwa tidak akan pernah ada negara Palestina di sebelah barat Sungai Yordan. “Saya memiliki pesan yang jelas bagi para pemimpin yang mengakui negara Palestina setelah pembantaian mengerikan pada 7 Oktober. Anda memberikan hadiah besar bagi terorisme,” ujar Netanyahu, merujuk pada serangan Hamas di Israel selatan pada 2023.
Netanyahu juga menambahkan, Israel akan memberikan tanggapan resmi terkait pengakuan tersebut setelah dirinya kembali dari Amerika Serikat. “Tunggu saja,” tegasnya.
Palestina Sambut Baik Pengakuan Inggris, Kanada, dan Australia
Berbeda dengan Netanyahu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut positif langkah tiga negara Barat tersebut. Ia menilai pengakuan itu sebagai langkah penting untuk memperkuat posisi Palestina di kancah internasional.
“Ini merupakan langkah penting dan diperlukan menuju tercapainya perdamaian yang adil dan berkelanjutan sesuai dengan legitimasi internasional,” kata Abbas melalui pernyataan resmi.
Baca Juga : Israel Gempur Gaza, 60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara
Inggris, Australia, dan Kanada Tegaskan Dukungan
Inggris: Perdana Menteri Keir Starmer menyatakan negaranya kini resmi mengakui Negara Palestina serta menyerukan kembali penerapan solusi dua negara.
Australia: Perdana Menteri Anthony Albanese bersama Menteri Luar Negeri Penny Wong menegaskan bahwa Australia mendukung aspirasi sah rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri.
Kanada: Perdana Menteri Mark Carney juga menyatakan dukungan serupa, menegaskan bahwa pengakuan Palestina adalah bagian dari upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Reaksi Internasional terhadap Netanyahu
Sejumlah negara memberikan tanggapan keras terhadap pernyataan Netanyahu yang menolak solusi dua negara:
Australia: PM Anthony Albanese membela keputusannya, menyebut pengakuan Palestina sebagai kebijakan bipartisan jangka panjang.
Jerman: Mengkritik pernyataan Netanyahu, menyebutnya “serius dan tidak sesuai dengan harapan komunitas internasional.”
Spanyol: Menlu José Manuel Albares menolak klaim Netanyahu, menegaskan lebih dari 145 negara mendukung kedaulatan Palestina.
Rusia: Menyebut pengakuan Palestina memperkuat urgensi solusi dua negara sebagai jalan keluar yang dapat diterima secara global.
Respons Politik Dalam Negeri Israel
Sikap Netanyahu juga menuai kritik dari oposisi di Israel.
Yair Lapid menyebut pernyataan Netanyahu sebagai “bencana diplomatik.”
Yair Golan menilai pengakuan Palestina oleh negara-negara Barat menjadi bukti kegagalan politik Netanyahu.
Meski begitu, Netanyahu tetap menegaskan bahwa Israel tidak akan membiarkan berdirinya negara Palestina di barat Sungai Yordan dan menyebut pengakuan tersebut sebagai “hadiah untuk terorisme.” *
Pemberitaan Media Internasional