BERIKABARNEWS l GYEONGJU – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa kunci utama untuk membangun kawasan Asia Pasifik yang tangguh, adil, dan berkelanjutan terletak pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta penguatan kerja sama multilateral dalam menghadapi kejahatan lintas batas negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, pada Jumat (31/10/2025).
Presiden menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan agar manfaat perdagangan dan investasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua orang sehingga tidak ada satu pun perekonomian yang tertinggal. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta perlu berorientasi pada kerja sama dan ekonomi yang berpusat pada rakyat,” ujar Presiden Prabowo.
Pemberdayaan UMKM dan Integrasi Global
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memaparkan langkah konkret yang telah dilakukan Indonesia melalui program nasional pemberdayaan UMKM dan koperasi. Program tersebut mencakup peningkatan akses digital dan keuangan untuk mengintegrasikan UMKM Indonesia ke dalam rantai nilai global.
“Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ini melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi untuk mengoptimalkan potensi mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelas Presiden.
Baca Juga : Kemensos Dorong 300 Ribu KPM PKH Naik Kelas dan Mandiri Ekonomi pada 2026
Tegaskan Ancaman Kejahatan Lintas Batas
Selain sektor ekonomi, Presiden Prabowo juga menyoroti ancaman nyata dari berbagai bentuk kejahatan lintas batas seperti penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan peredaran narkotika. Menurutnya, ancaman ini dapat mengguncang stabilitas ekonomi kawasan apabila tidak ditangani secara kolektif.
“Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan ancaman nyata bagi masa depan perekonomian kita,” tegasnya.
Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan menegaskan komitmen Indonesia sebagai bridge builder atau jembatan antara ekonomi maju dan berkembang di kawasan Asia Pasifik. Ia mengajak seluruh anggota APEC untuk memperkuat kerja sama dalam semangat multilateralisme demi kemakmuran bersama. (ing)
Sumber :
BPMI Setpres
				
								