BERIKABARNEWS l KUCHING – Peresmian operasional Air Borneo pada tahun 2026 akan membuka bab baru dalam kerjasama Sarawak-Indonesia, dengan maskapai penerbangan yang diharapkan menawarkan lebih banyak penerbangan langsung ke beberapa kota besar Indonesia, kata Premier Sarawak Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg.
Premier menjelaskan bahwa upaya ini tidak hanya akan memfasilitasi perjalanan, tetapi juga memperluas sektor pariwisata, memperkuat jaringan bisnis, dan mempromosikan pertukaran budaya antara kedua wilayah.
Upaya untuk meningkatkan konektivitas udara dipandang sebagai katalis untuk era baru kerjasama ekonomi regional, terutama setelah pembukaan kembali rute penerbangan langsung Kuching-Pontianak, yang dilanjutkan pada September 2025.
“Konektivitas ini akan memungkinkan masyarakat dan pelaku industri dari kedua sisi untuk terhubung lebih erat daripada sebelumnya, sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi dan memperkuat hubungan regional,” katanya, dalam pidatonya yang dibacakan oleh Menteri Transportasi Sarawak, Dato Sri Lee Kim Shin pada Indonesia Evening 2025, Kamis (27/11) di Kuching.
Baca Juga : Sarawak Makin Dilirik Investasi Energi Terbarukan, Jepang Tunjukkan Minat Besar
Abang Johari juga menunjukkan bahwa rute Sarawak-Pontianak yang diperbarui akan membantu meningkatkan arus perdagangan, lalu lintas pariwisata, dan pergerakan orang lebih efisien sambil memaksimalkan potensi ekonomi gerbang perbatasan barat Sarawak.
Dia menambahkan bahwa keputusan Indonesia untuk memindahkan ibukotanya ke Nusantara di Kalimantan Timur juga menghadirkan peluang strategis bagi Sarawak untuk memainkan peran lebih besar dalam pengembangan wilayah.
“Sebagai wilayah tetangga, Sarawak sangat ideal untuk mendukung visi Nusantara, termasuk mengeksplorasi kerjasama di bidang infrastruktur, perdagangan, kesehatan, dan penelitian yang dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak,” katanya.
Dia menekankan bahwa kerjasama semacam itu akan meningkatkan stabilitas regional dan lebih lanjut meningkatkan kemakmuran masyarakat di seluruh Borneo melalui kerjasama ekonomi yang terstruktur dan berorientasi masa depan.
Indonesia Evening 2025 diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 dan Peringatan ke-20 Pembentukan Konsulat Republik Indonesia.
Acara ini juga dihadiri oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Dr. Abdullah Zulkifli, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Kuching, Xing Weiping, dan Konsul Jenderal Brunei Darussalam untuk Sarawak, Sheikh Abdul Mahdani Dato Paduka Sheikh Abdul Ghani. (ndo)
