AS Larang Nvidia Jual Chip AI B30A ke Tiongkok

Pemerintah AS melarang penjualan chip AI terbaru B30A ke Tiongkok sebagai bagian dari pembatasan ekspor teknologi. (facebook.com/NVIDIA.AP)

BERIKABARNEWS l – Pemerintah Amerika Serikat memperketat aturan ekspor teknologi tinggi dengan melarang Nvidia menjual chip kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka, B30A, ke Tiongkok. Kebijakan ini disampaikan Gedung Putih kepada lembaga federal lainnya dan menjadi sinyal tegas terhadap pembatasan akses teknologi bagi Beijing.

Menurut laporan The Information pada Kamis (6/11/2025), chip B30A merupakan versi “diskalakan” atau rekayasa ulang dari chip AI yang sebelumnya dibatasi ekspornya oleh AS. Chip ini sangat dibutuhkan banyak perusahaan Tiongkok untuk melatih model bahasa besar (Large Language Models) dalam kluster komputasi skala besar.

Keputusan ini menempatkan Nvidia dalam posisi sulit, karena beberapa sampel chip B30A sudah lebih dulu dikirim ke pelanggan di Tiongkok. Sebelumnya, perusahaan tersebut juga merilis chip versi modifikasi khusus untuk pasar Tiongkok agar tetap mematuhi peraturan ekspor yang lama.

Juru bicara Nvidia menyampaikan kepada Reuters bahwa mereka kini memiliki “nol pangsa pasar di pusat data Tiongkok” dan tidak memasukkan wilayah itu dalam panduan pendapatan perusahaan.

Meski demikian, Nvidia dikabarkan sedang berupaya memodifikasi desain chip B30A agar larangan baru ini bisa ditinjau ulang oleh pemerintah AS.

Baca Juga : Kolaborasi Tesla-Intel? Elon Musk Wacanakan Pabrik Chip AI Baru

Selain tekanan dari Washington, Nvidia juga menghadapi regulasi baru dari Beijing. Pemerintah Tiongkok baru-baru ini mengeluarkan pedoman yang mewajibkan semua proyek pusat data yang menerima pendanaan negara menggunakan chip buatan lokal.

Dalam aturan itu disebutkan bahwa:

  • Pusat data yang pembangunannya kurang dari 30% harus membatalkan pembelian chip asing.
  • Proyek yang lebih maju akan ditinjau secara individual oleh otoritas setempat.

Kebijakan tersebut menutup akses Nvidia ke segmen pasar yang menguntungkan, termasuk pengembangan AI tingkat lanjut yang kini berada di bawah kendali ekspor AS. Walaupun beberapa chip Nvidia masih beredar lewat jalur pasar gelap (grey market), distribusinya semakin terbatas.

Langkah tegas AS terhadap Nvidia ini menandai babak baru dalam perang dagang teknologi antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Selain memperlemah posisi perusahaan Amerika di pasar Tiongkok, kebijakan ini juga memperkuat dorongan Beijing untuk mempercepat kemandirian teknologi dalam negeri. *

 

Sumber : 

Reuters

OpenAI dan Thrive Holdings Resmi Bermitra, Fokus Otomatisasi Industri Tradisional

BERIKABARNEWS l – OpenAI, perusahaan di balik pengembangan...

OpenAI dan Thrive Holdings resmi menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat transformasi AI di industri tradisional. (unsplash.com/@siva_photography)

Amazon dan Google Luncurkan Layanan Multicloud Networking untuk Cegah Outage Global

BERIKABARNEWS l – Amazon dan Google resmi memperkenalkan...

Ilustrasi - Kerja sama Amazon dan Google dalam peluncuran layanan multicloud networking global.

Rover Perseverance Temukan Aktivitas Listrik di Atmosfer Mars

BERIKABARNEWS l – Rover Perseverance yang menjelajahi Kawah...

Ilustrasi - Perseverance rekam fenomena mini-lightning di Mars, ungkap aktivitas listrik atmosfer. (unsplash.com/@nuvaproductions)

Alphabet Hampir Sentuh Valuasi 4 Triliun Dolar Berkat Reli AI, Saham Google Pecah Rekor

BERIKABARNEWS l – Alphabet, perusahaan induk Google, berada...

Saham Alphabet dan Google yang mendekati valuasi 4 triliun dolar. (unsplash.com/@dyno8426)

Amazon Digugat di Prancis Terkait Izin Frekuensi Satelit Project Kuiper

BERIKABARNEWS l – Ambisi Amazon untuk menghadirkan layanan...

Serikat pekerja Prancis menggugat izin frekuensi satelit Amazon Project Kuiper yang disetujui regulator Arcep. (unsplash.com/@bryanangelo)

Nokia Fokus Jaringan AI, Siapkan Investasi Rp64 Triliun di Amerika Serikat

BERIKABARNEWS l – Perusahaan produsen peralatan telekomunikasi asal...

CEO Nokia Justin Hotard mengumumkan investasi Rp64 triliun untuk pengembangan jaringan AI dan produksi perangkat telekomunikasi di Amerika Serikat. (unsplash.com/@pawel_czerwinski)

berita terkini