BERIKABARNEWS l KUCHING – Menjelang perayaan Natal 25 Desember, ikon Kota Kuching, Sarawak, Malaysia, Patung Kucing Putih tampil meriah dengan balutan dekorasi bernuansa Natal. Dewan Kota Kuching Selatan (Majlis Bandaraya Kuching Selatan/MBKS) menghiasi landmark kebanggaan warga tersebut dengan ornamen bercahaya, pohon Natal, serta kostum Santa Claus.
Penyalaan lampu dekorasi Natal dilaksanakan pada Jumat malam (12/12/2025) dan dihadiri Wakil Perdana Menteri Sarawak, Datuk Amar Dr Sim Kui Hian, Wali Kota Kuching Selatan, Dato Wee Hong Seng, serta jajaran pimpinan MBKS.
Dalam keterangannya, Datuk Amar Dr Sim Kui Hian menegaskan bahwa Patung Kucing Putih bukan hanya menjadi ikon Kota Kuching, tetapi juga simbol persatuan masyarakat Sarawak yang majemuk. Tradisi mendandani patung tersebut pada setiap perayaan dinilai mencerminkan semangat kebersamaan yang terus dijaga di tengah keberagaman.
“Kita berada di simbol Kuching, yaitu Patung Kucing Putih. Setiap kesempatan, kita berkumpul untuk merayakan dengan berganti kostum. Ini mencerminkan semangat Sarawak, di mana kita merayakan festival satu sama lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr Sim mengajak masyarakat untuk terus memelihara keharmonisan dan persatuan. Menurutnya, momentum perayaan Natal menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan nilai perdamaian, sukacita, dan solidaritas, terutama di tengah situasi dunia yang masih diwarnai konflik dan penderitaan.
Baca Juga : Kolaborasi Lintas Sektor Sabah Lawan Pengeboman Ikan Ilegal
Sementara itu, Wali Kota Kuching Selatan, Dato Wee Hong Seng, menyoroti makna simbolis penyalaan lampu pada Patung Kucing Putih. Ia menyebut cahaya sebagai lambang harapan yang mampu melawan kegelapan.
“Ketika kita berbicara tentang penerangan, kita berbicara tentang cahaya melawan kegelapan. Natal adalah waktu untuk sukacita, perdamaian, dan harmoni,” kata Wee Hong Seng.
Melalui dekorasi Natal tersebut, ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan serta menumbuhkan rasa bangga sebagai warga Sarawak. Tradisi ini, menurutnya, semakin menegaskan citra Kuching sebagai “Kota Kucing” yang inklusif, ramah, dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
Perubahan kostum Patung Kucing Putih pada setiap musim perayaan pun kembali menjadi daya tarik tersendiri, sekaligus memperkuat identitas Kota Kuching sebagai kota yang merayakan keberagaman dengan penuh sukacita. (ing)
Sumber :
The Borneo Post
