BERIKABARNEWS l – Ambisi Amazon untuk menghadirkan layanan internet satelit di Prancis menghadapi hambatan besar setelah serikat pekerja CFE-CGC Telecoms mengajukan gugatan terhadap keputusan regulator telekomunikasi Prancis, Arcep. Serikat tersebut meminta pengadilan administratif tertinggi membatalkan izin penggunaan frekuensi 10 tahun yang diberikan kepada Amazon pada Juli 2025 untuk proyek satelit orbit rendah (LEO) Amazon Project Kuiper.
Menurut serikat pekerja, Arcep gagal melakukan analisis pasar secara menyeluruh sebelum mengalokasikan spektrum satelit yang dianggap langka.
Mereka juga menilai regulator semestinya berkonsultasi dengan otoritas persaingan usaha dan mengadakan proses tender yang kompetitif sebelum menentukan pemenang.
Isu Keamanan dan Persaingan Pasar Layanan Internet LEO
Gugatan ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi besar AS di Eropa, terutama terkait persaingan dalam perebutan lisensi spektrum satelit bernilai tinggi.
Amazon berencana mengoperasikan lebih dari 3.000 satelit LEO melalui Project Kuiper. Layanan komersial dijadwalkan mulai akhir 2025 dengan ekspansi penuh pada 2026. Hingga kini, 27 satelit pertama telah diluncurkan pada April lalu.
Baca Juga : Nokia Fokus Jaringan AI, Siapkan Investasi Rp64 Triliun di Amerika Serikat
Serikat pekerja CFE-CGC juga menyoroti potensi risiko keamanan dan perlindungan data. Mereka menuding Arcep tidak mempertimbangkan aspek keamanan publik, komunikasi darurat, dan regulasi perlindungan data untuk operator non-Eropa, yang dapat memengaruhi keamanan nasional.
Di pasar layanan internet satelit LEO yang berkembang pesat, Amazon bersaing langsung dengan Starlink milik Elon Musk, yang sudah memiliki sekitar 8.000 satelit, serta Eutelsat dari Prancis dengan 648 satelit.
Kekhawatiran mengenai ketergantungan Eropa terhadap Starlink meningkat tahun ini, setelah muncul isu bahwa layanan dapat dihentikan sewaktu-waktu. *
Sumber :
Reuters
