BERIKABARNEWS l – Pasar saham Amerika Serikat dibuka melemah pada awal pekan, sementara imbal hasil obligasi Treasury turut bergerak turun. Pergerakan ini terjadi ketika investor memasuki minggu yang dipenuhi rilis data ekonomi penting usai berakhirnya penutupan pemerintahan (government shutdown) terlama dalam sejarah AS.
Tiga indeks utama Wall Street kompak melemah. Dow Jones Industrial Average turun 0,19% ke posisi 47.057,29. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,12% ke level 6.725,70, sedangkan Nasdaq Composite melemah tipis 0,04% menjadi 22.891,45.
Penurunan tersebut mencerminkan kewaspadaan pasar menjelang dirilisnya sejumlah data yang sempat tertunda, termasuk laporan pekerjaan September dari Departemen Tenaga Kerja yang dijadwalkan rilis pada Jumat. Keterlambatan data selama shutdown membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bulan depan cenderung mereda.
“Isu makro besar di luar sana adalah kita akan mulai mendapatkan luapan data ekonomi AS dengan dibukanya kembali pemerintahan,” ujar Tim Ghriskey, Senior Portfolio Strategist Ingalls & Snyder. Ia menambahkan masih ada ketidakpastian besar mengenai kondisi ekonomi dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga : Sengketa Video Menyesatkan, Trump Siapkan Gugatan Besar terhadap BBC
Nvidia dan Saham Konsumen Jadi Sorotan Laporan Pendapatan
Selain data makro, fokus pasar juga tertuju pada laporan pendapatan kuartalan sejumlah perusahaan besar. Nvidia akan merilis laporan keuangan pada Rabu, dan kinerjanya akan menjadi indikator penting permintaan di sektor chip serta pasar Artificial Intelligence (AI) yang sebelumnya mendorong reli saham teknologi.
Musim laporan pendapatan kuartal ketiga hampir usai, dengan 83% perusahaan di indeks S&P 500 mencatat hasil di atas ekspektasi. Selain Nvidia, laporan dari peritel besar seperti Home Depot, Target, dan Walmart dinilai akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai daya beli dan permintaan konsumen.
Yield Treasury dan Dolar Bergerak di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Fed
Yield obligasi pemerintah AS bergerak turun seiring pasar bereaksi terhadap ketidakpastian arah kebijakan moneter The Fed. Investor kini menunggu data inflasi dan ketenagakerjaan yang tertunda sebelum memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga bulan depan.
Imbal hasil Treasury 10 tahun melemah 1,3 basis poin ke level 4,135%. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,14% ke 99,46, mencerminkan permintaan pasar yang lebih tinggi terhadap aset aman.
Harga komoditas utama justru melemah. Minyak mentah AS turun 0,3% menjadi 59,91 dolar per barel, sementara emas spot terkoreksi 0,36% ke 4.064,43 dolar per ounce, bergerak berlawanan dengan penguatan dolar. *
Sumber :
Reuters
