BERIKABARNEWS l – Indeks saham utama Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan Jumat (12/12/2025). Tekanan jual pada saham-saham yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (AI) menjadi pemicu utama, seiring investor mulai melakukan rotasi portofolio dari sektor teknologi ke sektor lainnya.
Beberapa menit setelah perdagangan dibuka, Nasdaq Composite yang sarat dengan saham teknologi turun 0,4 persen ke level 23.501,41. S&P 500 ikut melemah 0,2 persen menjadi 6.890,77. Berbeda dari keduanya, Dow Jones Industrial Average justru menguat 0,2 persen ke posisi 48.780,25.
“Saham AI sedang berada di bawah tekanan,” ujar Adam Sarhan dari 50 Park Investments. “Namun di luar itu, banyak sektor lain menunjukkan pergerakan kuat, dan itu cukup bullish.”
Beberapa raksasa teknologi mencatat penurunan tajam. Saham produsen chip Broadcom anjlok 8,6 persen, meski sehari sebelumnya perusahaan tersebut membukukan pendapatan di atas ekspektasi.
Sementara itu, Oracle melemah 2,5 persen, melanjutkan tren penurunan yang sudah terjadi pada sesi sebelumnya.
Sarhan menilai tekanan yang terjadi bukan berarti tren AI berakhir. “Ini tidak berarti perdagangannya sudah selesai. Pasar hanya sedang beristirahat,” katanya.
Baca Juga : Israel Buka Kembali Perlintasan Allenby untuk Truk Bantuan ke Gaza
Analis Briefing.com, Patrick O’Hare, menjelaskan bahwa pelemahan pekan ini juga dipengaruhi proses rebalancing pasar yang beriringan dengan langkah serupa dari Federal Reserve (The Fed).
The Fed meningkatkan proyeksi pertumbuhan PDB untuk 2026 dan menurunkan perkiraan inflasi. Bank sentral AS itu juga memprediksi satu kali pemotongan suku bunga pada tahun depan.
“Memang tidak banyak, tetapi ini menunjukkan The Fed secara keseluruhan masih condong ke arah pemangkasan suku bunga,” ujar O’Hare, yang dikutip dari AFP.
Kondisi ini memberi sinyal optimisme jangka panjang meski pasar tengah berada dalam fase koreksi.*
Sumber :
AFP
