BERIKABARNEWS l KUALA LUMPUR – Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat arah baru Integrasi Ekonomi ASEAN pada Pertemuan ke-26 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (The 26th AEC Council Meeting) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (24 Oktober 2025).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Menteri AECC, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menjadi bagian penting menjelang penyelenggaraan KTT ASEAN ke-47. Forum ini menjadi momentum krusial untuk menuntaskan pelaksanaan AEC Blueprint 2025 yang ditargetkan rampung pada akhir tahun, sekaligus menyiapkan Rencana Strategis AEC 2026–2030.
Kinerja Ekonomi ASEAN Lampaui Pertumbuhan Global
Dalam pemaparan Economic Performance and Outlook oleh Deputy Secretary-General of ASEAN, Satvinder Singh, kawasan ASEAN menunjukkan kinerja ekonomi yang menggembirakan. Perdagangan barang ASEAN pada 2024 mencapai nilai yang signifikan dengan peningkatan yang jauh di atas rata-rata global.
Investasi langsung asing atau Foreign Direct Investment (FDI) juga mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tren global. Sementara itu, sektor pariwisata ASEAN mengalami lonjakan besar dengan lebih dari seratus juta kunjungan wisatawan sepanjang 2024, menandakan pemulihan ekonomi yang kuat di kawasan.
Baca Juga : Indonesia dan Brasil Tingkatkan Kemitraan Strategis, Bahas Energi hingga Pertahanan
Transformasi Digital Jadi Kunci Daya Saing ASEAN
Dalam pembahasan Rencana Strategis AEC 2026–2030, Indonesia mendukung pengesahan Consolidated List of Activities dan Key Outcome Indicators (KOIs) sebagai panduan implementasi lima tahun ke depan. Dokumen ini diharapkan mampu memperkuat daya saing ekonomi kawasan menuju visi ASEAN 2045.
Menko Airlangga menyoroti pentingnya transformasi digital sebagai motor penggerak ekonomi ASEAN. Indonesia menyambut baik kemajuan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) serta pencapaian Bandar Seri Begawan Roadmap (BSBR) yang telah mencapai lebih dari sembilan puluh persen penyelesaian, termasuk dalam penguatan konektivitas pembayaran lintas batas.
“Transformasi digital harus menjadi sarana memperluas peluang ekonomi, memperkuat konektivitas kawasan, dan memastikan manfaatnya dirasakan secara inklusif oleh seluruh masyarakat ASEAN,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Indonesia Dorong Ekonomi Hijau dan Keanggotaan Timor-Leste
Selain transformasi digital, Indonesia juga menegaskan komitmen terhadap implementasi inisiatif ekonomi berkelanjutan, meliputi strategi menuju karbon netral, ekonomi sirkular, dan ekonomi biru.
Pertemuan ini juga menyambut baik kemajuan Timor-Leste menuju keanggotaan penuh ASEAN, sebagai langkah memperkuat solidaritas dan integrasi di kawasan Asia Tenggara. (ing)
Ekon.go.id
