BERIKABARNEWS l – Pemerintah terus memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menggagas program Link and Match antara sektor industri dan pertanian. Program ini diharapkan mampu mendorong hilirisasi, meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat daya saing produk hortikultura Indonesia di pasar global.
Pertanian Jadi Pilar Ekonomi Nasional
Sektor pertanian terbukti berperan penting dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Pada Kuartal II-2025, sektor ini tumbuh sebesar 1,65% (yoy) dan menyerap sekitar 28,53% tenaga kerja nasional atau setara dengan 41,60 juta orang.
“Perlu strategi terpadu yang tidak hanya menjaga produksi, tetapi juga memperkuat rantai nilai hortikultura, mulai dari pembinaan petani, riset varietas unggul, hingga akses pasar ekspor,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat (19/9/2025).
TSTH2 Jadi Pusat Riset dan Hilirisasi
Airlangga mendorong TSTH2 agar menjadi pusat riset bibit unggul pertanian sekaligus lokasi budidaya hortikultura berskala internasional. Kunjungan tersebut juga dihadiri perwakilan industri makanan-minuman (mamin) seperti Unilever dan PepsiCo yang membuka peluang kolaborasi dengan petani, terutama untuk komoditas kentang dan kedelai hitam.
“Kita berharap banyak dengan hilirisasi pertanian. Tidak mungkin ada hasil pertanian yang baik tanpa teknologi dan riset pembibitan. Genome sequencing dan pemanfaatan AI serta semikonduktor akan menjadi keunggulan masa depan,” jelas Airlangga.
Baca Juga : Nezar Patria: Big Data Jadi Senjata Utama Percepat Transformasi Digital Daerah
Industri Mamin Jadi Motor Hilirisasi
Selain mendukung sektor pertanian, hortikultura juga diarahkan untuk memperkuat industri mamin, kesehatan, dan herbal. Pada 2024–2025, nilai pasar industri mamin Indonesia mencapai USD 109,9 miliar dengan kontribusi 7,2% terhadap PDB nasional. Sub-sektor ini bahkan menyumbang 41,5% dari PDB industri nonmigas.
“Pembangunan TSTH2 di Humbang Hasundutan sangat penting untuk mendorong kemandirian pangan nasional dan hilirisasi SDA unggulan. Kawasan ini juga diharapkan mendukung riset dan hilirisasi produk pertanian sebagai bahan baku farmasi maupun industri mamin,” tambah Airlangga.
Link and Match Pertanian–Industri
Program Link and Match sektor industri dan pertanian yang digagas Kemenko Perekonomian bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional, mendorong hilirisasi berbasis sumber daya lokal, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“TSTH diharapkan mampu mengembangkan genome sequencing dan menghasilkan produk pertanian yang langsung terhubung dengan kebutuhan industri. Kami akan terus mendorong kolaborasi antara petani dan industri agar ketahanan pangan semakin kokoh,” pungkas Airlangga.
Kegiatan ini turut dihadiri pejabat tinggi negara, termasuk Ketua DEN Luhut B. Pandjaitan, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wamen Pertanian Sudaryono, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, hingga Bupati Humbang Hasundutan Oloan Nababan. *
Sumber : Ekon.go.id