Israel Gempur Gaza, 60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara

Ledakan besar akibat serangan udara Israel menghantam kawasan permukiman di Kota Gaza, Jumat (20/9/2025). (x.com/mhdksafa)

BERIKABARNEWS l – Militer Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Kota Gaza dan wilayah sekitarnya pada Jumat (20/9/2025). Serangan tersebut menargetkan jaringan terowongan bawah tanah dan gedung-gedung bertingkat. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 60 warga Palestina tewas akibat aksi militer tersebut.

Serangan terbaru ini berlangsung jelang rencana sepuluh negara, termasuk Australia, Belgia, Inggris, dan Kanada, yang dijadwalkan mengakui Palestina merdeka pada 22 September 2025.

Menurut laporan media Israel, lebih dari 20 gedung pencakar langit di Gaza hancur dalam dua pekan terakhir. Sekitar 500.000 warga disebut telah meninggalkan kota sejak awal September. Namun, Hamas membantah dan mengklaim 900.000 orang masih bertahan, termasuk sejumlah sandera Israel.

Sayap militer Hamas melalui Telegram merilis foto sandera dan memperingatkan operasi Israel mengancam nyawa mereka. Hamas juga menuding sejak Agustus, serangan Israel telah menghancurkan 1.800 rumah dan lebih dari 13.000 tenda pengungsi.

Baca Juga : Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 18 Pelajar di Rakhine

Hampir dua tahun konflik, otoritas kesehatan Gaza mencatat lebih dari 65.000 warga Palestina tewas. Sebagian besar penduduk terusir, menghadapi kelaparan, dan krisis pangan semakin memburuk.

Israel membantah tuduhan itu. Badan militer Israel, Cogat, menuding Hamas menembaki tim PBB dan menghalangi bantuan kemanusiaan. Namun, Hamas menuding serangan dilakukan geng kriminal yang didukung Israel.

Di zona kemanusiaan al-Mawasi, Gaza selatan, kondisi pengungsi kian memprihatinkan. PBB melaporkan wilayah tersebut kini menampung dua juta orang hanya di 13% total area Gaza. Kekurangan air bersih, makanan, dan sanitasi yang buruk memicu penyebaran penyakit, terutama pada anak-anak.

“Orang-orang melarikan diri dari satu neraka hanya untuk berakhir di neraka lainnya,” kata Tessa Ingram dari UNICEF.

Konflik Israel–Hamas pecah sejak 7 Oktober 2023, setelah serangan Hamas menewaskan 1.200 warga Israel dan menculik 251 orang. Hingga kini, 48 sandera masih berada di Gaza, dengan sekitar 20 diperkirakan masih hidup. *

 

Sumber : Straitstimes.com

Kontroversi Serangan ‘Ketuk Ganda’ di Karibia Picu Tuduhan Kejahatan Perang

BERIKABARNEWS l WASHINGTON – Pemerintahan Presiden Donald Trump...

Ilustrasi - Serangan militer AS di laut Karibia. (unsplash.com/@william_rudolph)

Bursa Asia Naik, Tokyo Pulih Meski BoJ Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga

BERIKABARNEWS l – Pasar saham Asia kembali menguat...

Ilustrasi - Indeks saham Asia menguat pada perdagangan Selasa, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.. (unsplash.com/@americanaez225)

Pemerintah Jepang Soroti Kemerosotan Yen, Intervensi Pasar Jadi Pilihan

BERIKABARNEWS l TOKYO – Menteri Keuangan Jepang, Satsuki...

Menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama terkait pelemahan Yen dan opsi intervensi pasar. (unsplash.com/@arkenstone_jr)

Sri Lanka Berduka: 159 Korban Tewas Akibat Siklon Ditwah, Ratusan Masih Hilang

BERIKABARNEWS l SRI LANKA – Bencana kemanusiaan terjadi...

Banjir besar di Sri Lanka setelah Siklon Ditwah, dengan rumah terendam dan warga dievakuasi ke tempat penampungan. (x.com/sathish_sa49891)

Hong Kong Berduka, 128 Warga Tewas dalam Kebakaran Wang Fuk Court, Penyelidikan Dugaan Kelalaian Dimulai

BERIKABARNEWS l – Hong Kong tengah berduka setelah...

Kebakaran hebat di kompleks apartemen Wang Fuk Court Hong Kong dengan asap tebal dan tim pemadam berusaha memadamkan api. (x.com/itsnisha03)

Serangan Bom Bunuh Diri Guncang Markas Paramiliter Pakistan, Tiga Personel Tewas

BERIKABARNEWS l PESHAWAR – Tiga pelaku serangan bom...

Serangan bom bunuh diri mengguncang markas pasukan paramiliter Pakistan di Peshawar. (x.com/MagmaNews)

berita terkini